+6221 - 88385761 / +62821 2255 5339 admin@purnamalab.com
Purnamalab News Update

Bahaya Mikrobiologi dalam Makanan

August 31st, 2021

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Kasus keracunan makanan dan penyakit infeksi karena makanan cenderung meningkat. Hasil laporan tahunan BPOM Kota Samarinda dari 268 kasus keracunan yang disebabkan karena keracunan makanan dan minuman sebanyak 107 kasus (39,92%) (BPOM, 2011). Anak-anak sering menjadi korban penyakit tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungannya dalam proses pengelolaan makanan. Sekitar 80% penyakit yang tertular melalui makanan disebabkan oleh bakteri pathogen. Beberapa jenis bakteri yang sering menimbulkan penyakit antara lain : Salmonella, Staphylocokkus, E. coli, Vibrio, clostridium, Shigella dan Pseudomonas Cocovenenous.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain adalah hygiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih. Salah satunya penyebabnya adalah karena kurangnya pengetahuan dalam memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya dalam proses pengolahan makanan yang baik dan sehat (Zulaikah, 2012; Musfirah, 2014).

Para penjual makanan yang menjajakan makanan umumnya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, khususnya dalam hal hygiene dan sanitasi pengolahan makanan. Pengetahuan penjual makanan tentang hygiene dan sanitasi pengolahan makanan akan sangat mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan kepada masyarakat konsumen (I Nengah Sujaya dkk, 2009).

Coliform, E. coli, Faecal coliform dalam makanan dan minuman merupakan indikator terjadinya kontaminasi akibat penanganan makanan dan minuman yang kurang baik. Minimnya pengetahuan para penjaja makanan mengenai cara mengelola makanan dan minuman yang sehat dan aman, menambah besar resiko kontaminasi makanan dan minuman yang dijajakannya. Makanan, yang mengandung E. coli dapat menimbulkan penyakit yang pada gilirannya dapat mengganggu proses belajar mengajar. Masalahnya, berapa besar kontaminasi E. coli dalam makanan tersebut yang dijajakan pada beberapa kantin dan pedagang sekolah dasar favorit kota Samarinda. Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai kualitas kesehatan makanan yang dijajakan di dalam lingkungan sekolah dasar tersebut, perlu ditingkatkan dan dilakukan pemantauan melalui pemeriksaan bakteriologis (Dewi Susana dkk, 2003).

Penelitian Aminah dkk, (2004) tingkat pengetahuan pedagang sedang 52,94%, pengetahuan tentang bahan tambahan makanan formalin dan borak sebanyak 52 % dan praktek Hygiene dan sanitasi pedagang masih kurang. Agustina (2009) terdapat 47,8 % hygiene perseorangnnya tidak baik, 62,2 % responden memiliki sanitasi peralatan yang tidak baik dan 47,8 % responden yang memiliki sarana penjaja yang sanitasinya tidak baik. Gusman, (2007) kondisi higiene sanitasi jasa boga yang ada di Yogyakarta belum memenuhi persyaratan.

Hasil analisis biologis semua makanan dan minuman juga tidak memenuhi syarat. Sekolah Dasar Negeri (SDN) favorit merupakan sekolah dasar yang banyak diminati dan diunggulkan dengan proses seleksi yang cukup ketat sehingga prestasi belajar mereka juga diatas rata-rata. Jika pada proses belajar mengajar berlangsung terjadi sakit akibat penyakit infeksi dan keracunan karena makanan maka dapat menyebabkan prestasi belajarnya jadi turun.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda bahwa Puskesmas Segiri penyakit diare menduduki 3 besar dalam sepuluh besar penyakit di wilayah puskesmas Kota Samarinda setelah Palaran dan Temindung. Tahun 2010 kasus diare sebanyak 1200 dari 15.208.000 penderita diare seluruh Kota Samarinda, tahun 2011 sebanyak 1260 kasus dari 17.418.000. Cakupan wilayah puskesmas Segiri termasuk diantaranya 3 SDN favorit berada yaitu di SDN 006 Sutomo, SDN 028 dan 011 Kedondong Voorfo. Inilah yang harus menjadi kewaspadaan dini mengenai ancaman penyakit infeksi dan kasus keracunan yang ditularkan melalui makanan terutama makanan jajanan anak sekolah (Dinas Kesehatan Kota Samarinda, 2011)

 

Sumber : Riyan Ningsih.2014. Penyuluhan Hygine Sanitasi Makanan dan Minuman, serta Kualitas Makanan yang Dijajakan Pedagang di Lingkungan SDN Kota Samarinda. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 10 (1) : 64-72.

 

https://purnamalab.com/new/storage/app/static/products/media-h2s/


Related News & Events

August 16th, 2023

Mengenal Antibiotik, Definisi dan Bagaimana Antibiotik Bekerja pada Manusia dan Hewan

Memahami definisi dan bagaimana antibiotik bekerja pada manusia dan hewan. 

July 20th, 2023

Sertifikasi ISO 17025 dalam Laboratorium Keamanan Pangan

Sertifikasi ISO/IEC 17025 adalah standar internasional yang mengatur kompetensi... 

July 3rd, 2023

Mengenal Sustainability Laboratory

Laboratorium Berkelanjutan, ramah lingkungan, efektif, efisien dan kualitas terjaga.