+6221 - 88385761 / +62821 2255 5339 admin@purnamalab.com
Purnamalab News Update

Pestisida Berbahaya Bagi Manusia dan Lingkungan

August 4th, 2021

Pestisida selain bermanfaat, juga menghasilkan dampak lingkungan. Disamping bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, ia juga menghasilkan dampak buruk baik bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau tempat selain yang seharusnya menjadi target, termasuk spesies non-target, perairan, udara, makanan, dan sedimen. Pestisida dapat menjangkau dan mengkontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan ladang, atau dibiarkan menguap dari lokasi produksi dan penyimpanan. Penggunaan pestisida berlebihan justru akan menjadikan hama dan gulma resisten terhadap pestisida. Pestisida dapat dikelompokan menjadi 5 golongan: Organophosphate, Carbamate, Organochlorine, Pyrethroid, dan Dithiocarbamate.

Dalam penerapannya, tidak semua pestisida sampai ke sasaran. Kurang dari 20% pestisida sampai ke tumbuhan. Selebihnya lepas begitu saja. Akumulasi dari pestisida dapat mencemari lahan pertanian dan apabila masuk dalam rantai makanan, dapat menimbulkan macam-macam penyakit, misalnya kanker, mutasi, bayi lahir cacat, dan CAIDS. Pestisida yang paling merusak adalah pestisida sintesis, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang dihasilkan lebih tinggi ketimbang senyawa lain, mengingat jenis ini peka akan sinar matahari dan tidak mudah terurai. Di Indonesia, kasus pencemaran karena pestisida telah menimbulkan kerugian. Di Lembang dan Pangalengan, tanah di sekitar pertanian kebun wortel, tomat, kubis dan buncis tercemar oleh organoklorin. Sungai Cimanuk juga tercemar akibat hasil-hasil pertanian yang tercemar pestisida.

Menurut data WHO yang dipublikasikan pada tahun 1990, dampak dan risiko penggunaan pestisida kimia selama ini 25 juta kasus dan meningkat pada tiap tahunnya. Data lain dari ILO pada tahun 1996 menunjukkan 14% pekerja di pertanian terkena bahaya pestisida dan 10%-nya terkena bahaya yang fatal. Fenomena seperti ini juga terjadi di sentra pertanian Indonesia seperti Brebes dan Tegal. Penelitian FAO pada tahun '92 menunjukkan, ada 19 gejala keracunan yang disebabkan pestisida pada petani cabe dan bawang. Di perkebunan Luwu, Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa 80-100% petani yang memeriksakan dirinya ke rumah sakit mengindikasikan keracunan pestisida.

Di sisi lain, pestisida juga memiliki dampak langsung yang merugikan bagi tumbuhan, seperti rendahnya pertumbuhan rambut akar, pegunungan tunas, dan terhambatnya pertumbuhan. Fungisida yang digunakan pada usaha budidaya kacang tanah diketahui dapat membunuh cacing tanah, sehingga mengancam keberadaan burung dan mamalia yang memangsa mereka.Beberapa pestisida tersedia dalam wujud butiran, sehingga burung dan hewan lainnya dapat memakan butiran tersebut karena disangka sebagai biji-bijian.Herbisida ketika mengalami kontak dengan telur burung, akan mengakibatkan pertumbuhan embrio yang abnormal dan mengurangi jumlah telur yang akan menetas.Herbisida juga dapat mengurangi populasi burung karena begitu banyaknya tumbuhan penunjang habitat mereka yang mati. 

 

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Dampak_lingkungan_dari_pestisida


Related News & Events

April 17th, 2024

Sumber Cemaran Residu Pestisida pada Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)

Cemaran residu pestisida dapat berpotensi membahayakan kesehatan manusia jika tidak... 

April 2nd, 2024

Bahaya Residu Antibiotik Berlebih pada Daging Ayam

Residu antibiotik berlebih pada daging ayam dapat menyebabkan ganguan kesehatan. 

March 20th, 2024

3 Alasan Kenapa Makanan Harus Aman

Hallo Rekan Smart, kenapa makanan aman itu penting untuk kehidupan kita ? Ini nih bisa...