+6221 - 88385761 / +62821 2255 5339 admin@purnamalab.com
Purnamalab News Update

Pestisida Oh Pestisida, Ternyata Engkau Salah Satu Penyebab Stunting

August 2nd, 2021

Pakar kesehatan lingkungan Universitas Diponegoro (UNDIP) mengungkapkan dampak cemaran lingkungan sangat erat kaitannya dengan tumbuh kembang anak. Wanita usia subur dan bayi yang terpapar pestisida memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita stunting.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, Dr dr Suhartono Apoina Kartini Budiono MKes, mengatakan dari hasil penelitiannya di Kabupaten Brebes menunjukkan daerah penghasil bawang merah ini merupakan pengguna pestisida tertinggi di Indonesia, bahkan disebut tertinggi di Asia Tenggara. Penelitian tersebut menemukan bahwa paparan pestisida menjadi salah satu faktor terjadinya stunting pada anak-anak sekolah dasar.

Secara teknis disebutkan nilai OR-nya 3,9 yang diartikan faktor risiko anak yang terpapar pestisida 3,9 kali lebih besar dibanding anak yang tak terpapar pesrtisida. Panjanan bahan toksik di lingkungan termasuk logam berat dan pestisida menjadi pemicu utama terjadinya stunting.

Stunting di suatu wilayah harus dilihat dengan kacamata yang lebih komprehensif, dengan melihat multifaktor yang ada mulai asupan gizi yang kurang, infeksi, serta pajanan bahan toksik dari lingkungan seperti logam berat, pestisida dan pencemaran lainnya. Pestisida diyakini menjadi salah satu faktor penyebab stunting karena dapat mengganggu fungsi hormon yang berperan dalam pertumbuhan, seperti IGF-1 atau Insuline Growt Factor-1(Boada et al 2007) dan tiroid (diamanti-Kandarakis et al 2009) ke dua hormon tersebut sangat penting dalam proses pertumbuhan, perkembangan seseorang.

Sebagai referensi, hasil penelitian yang dilakukan Undip di tahun 2010 juga memberi simpulan bahwa wanita usia subur dengan riwayat pajanan pestisida karena keterlibatannya dalam bidang pertanian mempunyai risiko 3,3 kali untuk menderita hipotiroidisme (Suhartono, dkk., 2010). Hipotiroidisme adalah gangguan dari hormon tiroid, jadi kadar hormon tiroidnya kurang sehingga proses pertumbuhan perkembangannya, kalau kemidian dia itu nanti hamil maka janin yang dalam kandungan itu tumbuh kembangnya akan terganggu. Salah satu tanda terjadinya gangguan hipotiroidisme ini adalah membesarnya kelenjar tiroid atau gondok. Ini berpengaruh pada prestasi belajar anak.

Suhartono mengingatkan bahwa pestisida bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit, saluran pernafasan saat kita menghirup, maupun mulut atau saluran cerna. Masuknya pestisida akan menyebabkan gangguan terhadap fungsi hormon pertumbuhan dan menyebabkan stres oksidatif sehingga asupan protein yang masuk ini sudah habis untuk mengatasi masalah stres ini.

Dampak lain dari masuknya pestisida ke dalam tubuh terjadinya gangguan absorbsi bahan makanan di saluran cerna sehingga penyerapan nutrisi terganggu. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan anak-anak yang terpapar pestisida mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting.


www.undip.ac.id/post/16462/pakar-kesehatan-lingkungan-undip-paparan-pestisida-jadi-faktor-pemicu-stunting.html


Related News & Events

April 2nd, 2024

Bahaya Residu Antibiotik Berlebih pada Daging Ayam

Residu antibiotik berlebih pada daging ayam dapat menyebabkan ganguan kesehatan. 

March 20th, 2024

3 Alasan Kenapa Makanan Harus Aman

Hallo Rekan Smart, kenapa makanan aman itu penting untuk kehidupan kita ? Ini nih bisa... 

August 16th, 2023

Mengenal Antibiotik, Definisi dan Bagaimana Antibiotik Bekerja pada Manusia dan Hewan

Memahami definisi dan bagaimana antibiotik bekerja pada manusia dan hewan.